Deferoxamine

    Deferoxamine merupakan sebuah obat yang dianjurkan bagi individu yang mengalami akumulasi berlebih dari zat besi dan aluminium. Hal tersebut seringkali terjadi pada pasien thalassemia yang rutin mendapat transfusi darah, mereka yang mengidap hemokromatosis, atau orang-orang yang terpapar racun logam tersebut.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: Desferal

    Apa itu Deferoxamine?

    Deferoxamine adalah agen kelasi besi yang efisien dalam mengeliminasi kelebihan mineral besi di dalam sistem tubuh manusia, dengan cara ekskresi melalui urin dan feses. Kondisi akumulasi besi yang tidak ditanggulangi dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada komplikasi seperti kegagalan fungsi jantung, impotensi, arthritis rheumatoid, diabetes, sirosis hingga kanker hati.

    Dosis Deferoxamine

    Dosis terapi Deferoxamine tergantung pada keadaan medis dan massa tubuh pasien. Penggunaan obat ini tersedia dalam bentuk suntikan atau infus, yang diberikan secara intravena (IV), intramuskular (IM), atau subkutan (SC). Untuk dosis spesifik pada kondisi keracunan besi atau aluminium, serta hemokromatosis jenis dan dosis yang diperlukan akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan kebutuhan.

    Aturan Pakai Deferoxamine

    Pemberian suntikan atau infus Deferoxamine harus dilakukan oleh tenaga medis profesional atau di bawah arahan dokter. Pasien yang mendapat petunjuk untuk mengadakan pengobatan mandiri di rumah perlu menguasai teknik aplikasi yang benar dan penanganan sesudah suntikan. Pembagian obat ini pada anak-anak membutuhkan pemantauan regular dari massa dan tinggi badan mereka, mengingat potensi pengaruhnya terhadap pertumbuhan.

    Efek Samping Deferoxamine

    Deferoxamine dapat mempengaruhi urine sehingga tampak merah, yang merupakan efek samping yang tidak membahayakan. Namun, beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi mencakup rasa nyeri atau gatal di tempat suntikan, gangguan gastrointestinal seperti mual dan diare, kram otot, serta masalah sensorik visual dan auditory. Reaksi lainnya termasuk rasa panas seperti flush pada leher dan wajah, palpitasi, vertigo, dan keluhan neurologis seperti kesemutan. Jika efek samping tersebut berlanjut atau terjadi reaksi alergi, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Deferoxamine

    Saat akan memulai terapi Deferoxamine, pasien diwajibkan menginformasikan riwayat alergi, kondisi medis terkini yang meliputi masalah ginjal hingga penyakit kardiovaskular, dan riwayat kejang kepada dokter. Hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan ketajaman sensorik setelah pemberian obat, karena risiko vertigo dan penglihatan buram. Informasikan pula penggunaan obat ini jika Anda akan menjalani prosedur medis lain dan jangan lupa menyampaikan penggunaan obat suplemen, khususnya vitamin C, untuk mencegah interaksi yang tak diinginkan. Penting juga bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menjalani masa menyusui.

    Efek Deferoxamine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Deferoxamine termasuk dalam kategori C bagi ibu hamil menunjukkan potensi risiko pada studi hewan, tetapi belum ada bukti kuat terkait penggunaannya pada wanita hamil. Oleh karena belum terkonfirmasi keberadaannya dalam ASI, deferoxamine tidak disarankan untuk ibu yang menyusui. Setiap penggunaan obat pada masa kehamilan dan menyusui harus melalui pertimbangan matang dan konsultasi dengan dokter.

    Interaksi Deferoxamine dengan Obat Lain

    Deferoxamine bisa mengalami interaksi dengan jenis-jenis obat lain, termasuk phenothiazine yang berpotensi meningkatkan gangguan saraf, mengurangi sensitivitas radiologi nuklir dalam deteksi kanker, dan memperburuk toksisitas besi bila dikombinasikan dengan dosis tinggi vitamin C. Penting untuk katakan dengan dokter Anda tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk mengidentifikasi dan mencegah kemungkinan interaksi obat yang tidak dikehendaki.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait