Delamanid

    Delamanid merupakan salah satu jenis obat yang diresepkan untuk penanganan penyakit tuberkulosis (TBC). Obat ini biasa dikombinasikan dengan jenis antituberkulosis lain, seperti rifampisin atau bedaquiline.

    Golongan obat: anti-infeksi khusus, antituberkulosis Merek dagang: Deltyba

    Apa itu Delamanid?

    Delamanid, yang dikenal juga dengan nama OPC-67683, adalah obat yang digunakan untuk terapi tuberkulosis resisten obat atau multidrug-resistant tuberculosis (TB MDR). Zat aktif ini tergolong dalam keluarga antibiotik nitroimidazol, yang efektif melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat pembentukan asam mikolat pada dinding sel bakteri. Obat ini menjadi opsi ketika bakteri telah resisten pada obat anti-TBC lini pertama.

    Sediaan dan Dosis Delamanid

    Delamanid tersedia dalam bentuk tablet dan dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

    • Dewasa: 100 mg dua kali sehari selama 24 minggu, dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.
    • Remaja (12-17 tahun): 100 mg dua kali sehari selama 6 bulan, dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.
    • Anak-anak (6-11 tahun): 50 mg dua kali sehari selama 6 bulan, dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.

    Aturan Pakai Delamanid

    Delamanid harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter, tanpa mengubah dosis atau frekuensi pemakaian tanpa konsultasi. Jika ada dosis yang terlewat, segera konsumsi begitu teringat kecuali waktunya sudah dekat dengan dosis berikutnya. Teruskan konsumsi obat meskipun kondisi telah membaik, dan tidak boleh menghentikan penggunaan obat tanpa izin dokter karena dapat menyebabkan resistensi bakteri.

    Efek Samping Delamanid

    Pemakaian delamanid dapat menyebabkan efek samping, meski tidak semua pasien akan merasakannya. Beberapa efek yang mungkin timbul antara lain:

    • Mual dan muntah
    • Sakit perut
    • Diare
    • Sakit kepala
    • Gemetar
    • Pusing
    • Nyeri sendi atau otot
    • Penurunan nafsu makan
    • Susah tidur
    • Jantung berdebar

    Selain itu, reaksi alergi bisa terjadi dan memerlukan penanganan segera. Bila terdapat efek yang meresahkan, sebaiknya diskusikan dengan dokter atau apoteker.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Delamanid

    Penggunaan delamanid harus diawasi, khususnya pada pasien dengan kondisi berikut ini:

    • Alergi pada delamanid ataupun komponen lainnya
    • Albumin, kalium, atau magnesium rendah dalam darah
    • Pemakaian obat yang meningkatkan enzim hati
    • Memiliki masalah jantung atau riwayat serangan jantung
    • Mengalami gangguan hati dan ginjal serius

    Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan penggunaan obat ini dengan kondisi medis yang ada.

    Efek Delamanid untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Delamanid belum sepenuhnya disetujui oleh FDA dalam penggunaan untuk ibu hamil atau menyusui karena data terkait keamanannya masih sangat terbatas. EMA bahkan menyampaikan potensi bahaya terhadap janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk membicarakan keadaan ini dengan dokter agar dapat mengevaluasi risiko dan manfaat penggunaan obat bagi ibu dan janin atau bayi.

    Interaksi Delamanid dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat mempengaruhi khasiat atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan delamanid:

    • Fenobarbital
    • Fenitoin
    • Rifampisin
    • St. John's Wort
    • Glukokortikoid
    • Lopinavir dan ritonavir

    Sebelum mengonsumsi delamanid, informasikan kepada dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang tak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait