Desogestrel

    Desogestrel menjadi salah satu pilihan bagi wanita yang ingin menghindari kehamilan setelah melakukan hubungan seksual. Selain berperan sebagai kontrasepsi oral, desogestrel juga menawarkan beberapa manfaat tambahan bagi kesehatan wanita.

    Golongan obat: Kontrasepsi oral Merek dagang: Desirett, Cerazette

    Apa itu desogestrel?

    Desogestrel merupakan hormon progestogen sintetis yang digunakan sebagai metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat proses ovulasi, menebalkan lendir serviks sehingga sperma sulit bertemu dengan ovum, serta membuat endometrium rahim menjadi kurang kondusif untuk implantasi ovum yang terfertilisasi. Manfaat tambahan dari penggunaan desogestrel meliputi pengaturan siklus menstruasi, penurunan volume perdarahan dan nyeri menstruasi, pengurangan risiko terbentuknya kista ovarium, dan pengobatan jerawat. Namun, penting untuk diingat bahwa desogestrel tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

    Dosis obat desogestrel

    Dosis desogestrel yang direkomendasikan adalah 0,075 mg, tersedia dalam tablet salut selaput. Untuk dewasa, desogestrel dikemas dalam 21 atau 28 dosis, dengan 7 pil placebo pada paket 28 hari. Siklus konsumsi adalah setiap hari selama 28 hari atau 21 hari aktif dan 7 hari tanpa obat. Pemakaian dapat dimulai pada hari Minggu setelah menstruasi atau hari pertama menstruasi, dengan penggunaan kontrasepsi tambahan selama 7 hari awal pemakaian. Jika dosis terlewat, konsumsilah secepat mungkin dan ikuti dengan jadwal minum yang biasa. Anak-anak belum ditentukan dosis amannya dan desogestrel mungkin berbahaya bagi mereka. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan.

    Aturan pakai obat desogestrel

    Desogestrel harus diminum sesuai dengan petunjuk dokter, biasanya sekali setiap hari di waktu yang sama. Mengikuti instruksi yang terdapat pada kemasan obat sangat penting, terutama jika mereknya memuat variasi kadar progestogen setiap tabletnya. Untuk menghindari lupa, minumlah desogestrel setelah makan malam atau sebelum tidur jika mengalami mual atau sakit perut. Jika lupa mengonsumsi pil pada jadwalnya, segera lanjutkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan jangan gandakan dosis. Pertahankan pola konsumsi 24 jam sekali untuk efektivitas maksimal.

    Efek samping desogestrel

    Desogestrel bisa menimbulkan sejumlah efek samping, di antaranya:

    • Mual dan muntah
    • Sakit kepala, kram perut, dan perasaan kembung
    • Sensitivitas pada vagina, peningkatan cairan vagina, dan pembengkakan payudara
    • Perubahan kondisi kulit seperti jerawat bisa membaik atau memburuk
    • Pendarahan tidak teratur antara siklus menstruasi

    Segeralah meminta bantuan medis jika ada gejala alergi atau efek samping serius seperti mati rasa, kesulitan berbicara, nyeri dada, atau kesulitan bernapas. Efek samping ringan mungkin mencakup nyeri payudara, perubahan berat badan, dan masalah terkait lensa kontak. Jika ada kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segera hubungi tenaga kesehatan.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat desogestrel

    Beberapa kondisi memerlukan perhatian khusus sebelum penggunaan desogestrel, seperti:

    • Alergi terhadap progestogen
    • Kondisi kesehatan tertentu termasuk kanker payudara, penyakit hati, perdarahan vagina tidak jelas, gangguan tromboemboli vena, dan tekanan darah tinggi

    Desogestrel juga tidak disarankan untuk digunakan jika Anda:

    • Berusia di atas 35 tahun
    • Merokok
    • Memiliki berat badan berlebih

    Selalu simpan obat pada suhu ruangan dan di tempat yang kering, hindari kamar mandi atau tempat lembap, dan jangan dibekukan.

    Efek desogestrel untuk ibu hamil dan menyusui

    Menurut FDA, desogestrel masuk dalam kategori X terhadap risiko kehamilan dan kontraindikasi, yang berarti tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Belum ada penelitian mendalam tentang pengaruh obat ini pada kehamilan dan menyusui. Namun, untuk ibu menyusui, desogestrel tidak diperkirakan mengubah kualitas ASI dan tidak membahayakan bayi. Tetap konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini saat menyusui.

    Interaksi obat desogestrel dengan obat lain

    Desogestrel mungkin interaksi dengan beberapa obat, yang dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping, seperti:

    • Obat epilepsi seperti phenytoin dan carbamazepine
    • Obat tuberkulosis termasuk rifampicin dan rifabutin
    • Obat HIV seperti ritonavir dan nevirapine
    • Obat anti jamur termasuk ketoconazole dan fluconazole
    • Antibiotik clarithromycin dan erythromycin
    • Tanaman herbal St. John's wort

    Daftarkan obat-obat yang Anda gunakan dan diskusikan dengan dokter atau apoteker untuk menghindari interaksi yang berpotensi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait