Dextamine

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: Dextamine

    Apa Itu Dextamine?

    Dextamine, mengandung zat aktif dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate, diresepkan untuk mengobati gejala alergi yang terkait dengan peradangan seperti flu, urtikaria, rhinitis alergi, dermatitis, dan konjungtivitis. Dexamethasone dalam Dextamine bertindak sebagai anti-peradangan, sementara dexchlorpheniramine menangani gejala alergi dengan menghentikan zat-zat yang memicu peradangan dan reaksi alergi dalam tubuh.

    Dosis Dextamine

    Dextamine tersedia dalam dua bentuk, kaplet dan sirop, memiliki dosis sesuai umur:

    • Dewasa: Kaplet - 1 kaplet, 3 kali sehari. Sirop - 5 ml, 3 kali sehari.
    • Anak 6-11 tahun: Kaplet -

    da setengah kaplet, 3 kali sehari. Sirop - 2,5 ml, 3 kali sehari.

    Aturan Pakai Dextamine

    Konsumsilah Dextamine sesuai anjuran dokter dan patuhi petunjuk pada label obat. Dextamine kaplet harus ditelan dengan air, sedangkan sirop harus diukur dengan takaran yang tepat. Jangan melupakan dosis atau mengganda dosis bila terlupa. Simpan Dextamine di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung; di luar jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Dextamine

    Beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi Dextamine adalah:

    • Nyeri ulu hati
    • Rasa tidak enak di lambung
    • Insomnia
    • Pusing
    • Sakit kepala
    • Mengantuk
    • Sembelit
    • Penglihatan buram
    • Mulut kering Efek samping serius seperti kejang, masalah buang air kecil, perubahan detak jantung, nyeri tulang, otot, atau sendi, munculnya memar tidak biasa, tanda-tanda infeksi seperti demam atau sakit tenggorokan yang persisten, atau perubahan kondisi mental yang signifikan memerlukan perhatian medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dextamine

    Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Dextamine:

    • Pastikan tidak alergi terhadap komponen obat.
    • Hindari penggunaan bersama dengan MAOI atau obat antidepresan tertentu.
    • Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit infeksi, asma, atau kondisi liver, tiroid, ginjal, diabetes, osteoporosis, glaukoma, katarak, myasthenia gravis, gangguan prostat, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan pencernaan, atau masalah mental sebelum mengonsumsi.
    • Tidak disarankan konsumsi alkohol selama pengobatan.
    • Segera informasikan ke dokter jika hamil, menyusui, atau dalam tahap perencanaan kehamilan, serta jika mengalami efek samping serius.

    Efek Dextamine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dextamine berada di Kategori C risiko kehamilan; belum ada penelitian terkontrol pada wanita hamil meskipun ada bukti efek samping pada studi hewan. Konsumsi obat ini hanya bila manfaat lebih besar daripada risiko, dan harus dalam konsultasi dokter. Dextamine dapat terserap ke dalam ASI, sehingga ibu yang menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Dextamine dengan Obat Lain

    Dextamine dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti:

    • Obat barbiturat, carbamazepine, ephedrine, phenytoin, atau rifampicin dapat menurunkan efek dexamethasone.
    • Erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir dapat meningkatkan efek samping dexamethasone.
    • Salisilat seperti aspirin mungkin menurunkan efektivitasnya.
    • Diuretik atau kortikosteroid lain dapat meningkatkan risiko hipokalemia.
    • Penggunaan bersama warfarin bisa meningkatkan risiko memar atau perdarahan.
    • Penggunaan dengan opioid atau obat tidur bisa meningkatkan efek kantuk.
    • Antidepresan trisiklik atau MAOI bisa meningkatkan risiko efek antikolinergik yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait