Diamicron (Gliclazide)

    Diamicron atau Gliclazide umumnya digunakan sebagai bagian dari terapi untuk mengendalikan kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas, sehingga membantu menurunkan glukosa dalam darah.

    Golongan obat: Sulfonilurea Merek dagang: Tersedia dengan nama Diamicron di Indonesia.

    Apa itu Diamicron (Gliclazide)?

    Diamicron yang mengandung Gliclazide merupakan salah satu jenis sulfonilurea yang berperan dalam mengontrol glukosa darah tinggi khususnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Obat ini diberikan ketika pengaturan diet dan latihan fisik tidak cukup efektif dalam menurunkan kadar glukosa.

    Dosis Diamicron (Gliclazide)

    Dosis Diamicron (Gliclazide) yang direkomendasikan bervariasi tergantung keparahan kondisi dan respons individu terhadap obat. Pada umumnya, dosis berkisar antara 1 sampai 4 tablet (30 mg hingga 120 mg) tiap hari, terbagi dalam beberapa waktu konsumsi, biasanya saat makan pagi dan malam. Dosifikasinya mesti sesuai arahan dari tenaga medis profesional.

    Aturan Pakai Diamicron (Gliclazide)

    Untuk optimalisasi efek terapeutik Diamicron, sebaiknya dikonsumsi rutin pada waktu yang sudah ditentukan yaitu setiap hari pada saat yang sama. Biasanya, Diamicron diambil sebelum makan dengan air penuh. Serta, penggunaan obat ini harus diimbangi dengan diit diabetes yang sehat untuk kontrol gula darah yang lebih baik.

    Efek Samping Diamicron (Gliclazide)

    Efek samping dari penggunaan Diamicron mungkin terjadi, tetapi tidak semua pasien mengalaminya. Beberapa efek samping yang mungkin termasuk:

    • Hipoglikemia
    • Kantuk yang berlebihan
    • Kulit memerah atau gatal
    • Pendarahan atau memar
    • Sakit perut dan masalah pencernaan
    • Nyeri otot dan sendi

    Efek yang tercantum dapat berbeda pada setiap individu dan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter bila terjadi gejala tidak terduga.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Diamicron (Gliclazide)

    Ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian khusus saat menggunakan Diamicron, antara lain:

    • Pemantauan rutin kadar glukosa darah
    • Sejarah alergi terhadap sulfonilurea atau obat terkait
    • Gangguan fungsi ginjal atau hati
    • Penggunaan dosis tinggi yang tidak sesuai resep dapat berbahaya
    • Perhatikan interaksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi untuk menghindari efek tidak diinginkan.

    Efek Diamicron untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Diamicron sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil dan menyusui karena berpotensi memberikan risiko pada janin atau bayi. Diskusi dengan dokter sangat penting untuk menentukan tindakan medic yang tepat dalam kondisi tersebut.

    Interaksi Diamicron dengan Obat Lain

    Interaksi Diamicron dengan obat-obatan lain bisa meningkatkan risiko efek samping atau mempengaruhi fungsi obat. Beberapa obat yang mungkin berinteraksi termasuk:

    • Miconazole
    • Agen antidiabetes lain
    • Beta-blocker
    • MAOIs
    • Warfarin

    Pemberitahuan pada dokter tentang semua obat yang sedang digunakan sangat dianjurkan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait