Dicycloverine

    Seiring berkembangnya pengetahuan medis, Dicycloverine menjadi salah satu obat yang digunakan untuk menanggulangi masalah pada usus. Efektifnya dalam meredakan kram yang terjadi di area perut dan usus menjadikannya pilihan bagi penderita sindrom iritasi usus besar.

    Golongan obat: Antikolinergik atau Antispasmodik Merek dagang: Bentyl, Generik

    Apa itu Dicycloverine?

    Dicycloverine merupakan sebuah obat yang dikhususkan dalam penanganan kondisi usus tertentu seperti sindrom iritasi usus besar. Obat ini berfungsi dengan memperlambat pergerakan usus secara alami dan merilekskan otot perut serta usus. Penggunaannya harus terkontrol, terutama pada anak-anak di bawah enam bulan, karena risiko dari efek samping yang dapat muncul.

    Dosis Dicycloverine

    Obat Dicycloverine biasanya dikonsumsi empat kali dalam sehari, sebelum makan dan menjelang tidur, atau sesuai anjuran dokter. Dokter mungkin akan menyarankan memulai konsumsi dari dosis rendah, kemudian secara bertahap meningkatkan dosis sesuai kebutuhan dan respons pengobatan. Penggunaan bentuk cair dari obat ini harus dengan pengukur dosis yang tepat. Hindari penggunaan bersamaan dengan antasida karena dapat mengurangi penyerapan Dicycloverine. Apabila terjadi penghentian tiba-tiba setelah penggunaan rutin atau dalam dosis tinggi, dapat timbul gejala penarikan seperti pusing ataupun muntah. Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan kondisi medis pasien.

    Aturan Pakai Dicycloverine

    Penggunaan Dicycloverine hendaknya sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak boleh disesuaikan secara mandiri tanpa konsultasi. Bila dosis terlupa, konsumsilah secepatnya kecuali waktunya sudah mendekat dengan dosis berikutnya. Penghentian obat harus secara bertahap bila telah digunakan dalam waktu lama atau dengan dosis tinggi untuk menghindari gejala penarikan.

    Efek Samping Dicycloverine

    Meskipun tidak semua orang mengalami efek samping, Dicycloverine dapat menimbulkan beberapa reaksi seperti:

    • Mulut kering
    • Penglihatan kabur
    • Kecanduan
    • Tachycardia
    • Sembelit. Reaksi alergi berat dan efek samping serius lainnya wajib mendapat pertolongan medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dicycloverine

    Beberapa individu harus berhati-hati dalam mengonsumsi Dicycloverine, diantaranya adalah:

    • Individu dengan riwayat alergi
    • Pasien dengan masalah pada hati atau ginjal
    • Pemakai obat epilepsi
    • Individu dengan gangguan pada saluran pencernaan.

    Efek Dicycloverine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dicycloverine tergolong dalam kategori B risiko kehamilan menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika, yang berarti sejauh ini penelitian belum menemukan risiko pada kehamilan. Namun, konsultasi dengan dokter tetap perlu dilakukan. Saat menyusui, obat ini sebaiknya dihindari karena dapat berpindah ke dalam ASI dan berpotensi merugikan bayi.

    Interaksi Dicycloverine dengan Obat Lain

    Penggunaan Dicycloverine bersamaan dengan obat-obat tertentu dapat menyebabkan interaksi yang berpotensi berbahaya. Di antara obat-obat yang perlu diwaspadai interaksinya adalah:

    • Obat untuk epilepsy
    • Obat antiasma
    • MAO inhibitor
    • Obat iritasi usus. Senantiasa laporkan obat lain yang sedang dikonsumsi kepada dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait