Dithranol

    Dithranol merupakan obat yang sering dipakai dalam terapi psoriasis. Ini adalah pengobatan lama yang kini dengan perkembangan medis telah memungkinkan penggunaannya di rumah. Golongan obat: Antipsoriatic Merek dagang: Dritho-Creme, Zithranol

    Apa Itu Dithranol?

    Dithranol adalah bahan aktif yang efektif dalam mengobati psoriasis, sebuah kondisi kulit kronis. Telah digunakan sejak abad ke-19, dithranol awalnya hanya tersedia untuk aplikasi di rumah sakit dengan pengawasan medis. Hari ini, kemajuan di bidang kesehatan telah memungkinkan pasien untuk menggunakan dithranol secara mandiri di rumah. Obat ini dikenal karena kemampuannya untuk mengurangi gejala psoriasis parah tanpa menyebabkan efek samping yang signifikan. Dithranol tidak mengandung kortikosteroid atau tar batubara. Hindari menggunakan dithranol jika terdapat inflamasi atau iritasi pada kulit.

    Dosis Dithranol

    Anjuran penggunaan dithranol meliputi pengaplikasiannya langsung pada kulit atau kulit kepala yang terpengaruh psoriasis. Pasien disarankan untuk menggunakan sarung tangan plastik untuk mencegah perubahan warna kuku dan mengoleskan dithranol secara tipis. Dilakukan sehari sekali, hindari aplikasi pada kulit sehat. Jika kulit sehat terkena obat, proteksilah dengan petroleum jelly. Saat mengobati kulit kepala, gunakan setelah mencuci rambut dan bilas dengan sampo. Durasi penempelan dithranol pada kulit berkisar antara 10 hingga 30 menit. Setelah pemakaian, bersihkan tangan dengan air hangat, sabun, dan hindari kontak dengan mata atau selaput lendir. Berhenti menggunakan jika iritasi menjadi parah dan konsultasikan dengan dokter.

    Aturan Pakai Dithranol

    Penting untuk mematuhi petunjuk yang diberikan dokter atau apoteker saat menggunakan dithranol. Pastikan memahami cara penggunaan, waktu aplikasi, dan metode pencegahan perubahan warna kulit. Dithranol diaplikasikan secara hati-hati pada area kulit yang terkena psoriasis dan dibersihkan setelah pemakaian sesuai waktu yang direkomendasikan. Jika dithranol tidak sengaja menyentuh mata, bibir, mulut, hidung, atau genital, bilas dengan air hangat dengan segera dan hubungi dokter jika iritasi terjadi.

    Efek Samping Dithranol

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan dithranol antara lain:

    • Kemerahan
    • Iritasi pada kulit kepala
    • Perubahan warna kuku
    • Reaksi alergi Meskipun efek samping ini tidak umum, apabila timbul kekhawatiran, segera konsultasi dengan dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dithranol

    Terdapat beberapa perhatian khusus saat menggunakan dithranol yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:

    • Hindari penggunaan saat hamil, berencana hamil, atau menyusui
    • Konsultasikan penggunaan dithranol dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat lain
    • Hindari penggunaan bila memiliki alergi terhadap bahan dalam dithranol
    • Tidak disarankan bagi penderita psoriasis yang sedang meradang, mengalami folikulitis, atau masalah kulit lainnya

    Efek Dithranol untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan dithranol oleh ibu hamil atau menyusui belum dinyatakan sepenuhnya aman, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dalam kategori risiko kehamilan FDA, dithranol tergolong dalam kelompok C yang berarti mungkin berisiko. Ibu menyusui juga harus mempertimbangkan potensi risiko terhadap bayi sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Dithranol dengan Obat Lain

    Dithranol dapat berinteraksi dengan obat-obatan resep, obat nonreseptual, herbal, dan suplemen makanan. Interaksi ini dapat mempengaruhi efektivitas dithranol atau menimbulkan risiko efek samping. Penting untuk memiliki daftar obat yang dikonsumsi dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengubah dosis. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengetahui interaksi dengan makanan, alkohol, atau tembakau.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait