Dutasteride

    Dutasteride biasa digunakan untuk menangani problematika pembesaran prostat jinak yang menimbulkan gangguan pada saluran kencing. Obat ini efektif mengurangi kesulitan saat berkemih, memperlancar aliran urin, menghilangkan rasa tidak lengkap setelah berkemih, serta mengurangi urgensi berkemih yang sering terjadi.

    Golongan obat: Dutasteride Merek dagang: Avodart, Dutasteride, Hiperdext, Reinpid, Terod, Uroka

    Apa Itu Dutasteride?

    Dutasteride merupakan penghambat produksi hormon dihydrotestosterone (DHT), yang merupakan salah satu penyebab utama dari pembesaran kelenjar prostat. Penekanan pada produksi DHT ini berkontribusi pada penyusutan ukuran prostat, sehingga membantu memperlancar aliran urin.

    Dosis Dutasteride

    Dalam pengobatan pembesaran prostat, dosis standar dutasteride adalah 500 mcg sehari sekali. Pengobatan ini biasanya berlangsung minimal selama enam bulan untuk efektivitas yang optimal.

    Aturan Pakai Dutasteride

    Sebelum mengonsumsi dutasteride, penting untuk mengikuti arahan dokter dan memerhatikan informasi yang tertera pada kemasan. Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan, dan kapsulnya harus ditelan utuh dengan air minum, tidak boleh dikunyah atau dibuka. Apabila terlupa, ambillah obat ini sesegera mungkin kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat. Usahakan untuk tetap mematuhi jadwal konsumsi yang telah diresepkan dokter dan sebisa mungkin menghindari rokok dan kafein.

    Efek Samping Dutasteride

    Konsumsi dutasteride dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:

    • Penurunan hasrat seksual
    • Kesulitan ereksi
    • Masalah ejakulasi
    • Pembesaran payudara yang mungkin disertai nyeri saat disentuh

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dutasteride

    Dianjurkan untuk berhati-hati dalam menggunakan dutasteride, terutama apabila Anda:

    • memiliki hipersensitivitas atau alergi pada dutasteride atau finasteride
    • memiliki sejarah penyakit hati atau kanker prostat
    • memiliki kontak dengan wanita yang sedang hamil atau menyusui, mengingat dutasteride dapat terserap melalui kulit
    • berencana untuk memiliki keturunan
    • dalam masa pengobatan, hindarilah mendonorkan darah hingga enam bulan pascapenggunaan obat
    • menggunakan obat lain termasuk suplemen atau produk herbal, yang mana dapat berefek pada interaksi antarobat

    Segera konsultasikan ke dokter apabila terdapat gejala reaksi alergi atau efek samping yang serius.

    Efek Dutasteride untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dutasteride tidak ditujukan bagi wanita, khususnya yang sedang hamil atau menyusui, mengingat obat ini berpotensi menimbulkan risiko tertentu pada janin serta belum diketahui secara pasti apakah dutasteride bisa terkandung dalam ASI.

    Interaksi Dutasteride dengan Obat Lain

    Dutasteride dapat berinteraksi dengan berbagai obat yang dapat meningkatkan potensi efek samping, di antaranya:

    • Cimetidine
    • Ciprofloxacin
    • Clarithromycin
    • Erythromycin
    • Diltiazem
    • Itraconazole
    • Ketoconazole
    • Ritonavir

    Selalu koordinasikan dengan dokter terkait konsumsi dutasteride bersamaan dengan obat-obatan lain untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait