Efedrin

    Efedrin dikenal sebagai obat yang bermanfaat untuk mengatasi masalah pernapasan. Pelajari berbagai informasi penting terkait efedrin, mulai dari dosis, cara penggunaan, hingga efek samping yang mungkin terjadi.

    Golongan obat: Dekongestan Merek dagang: Asmasolon, Neonapacin, asthma soho, NEO YEKASTHMA

    Apa itu Efedrin?

    Efedrin merupakan obat yang berperan dalam pengobatan kondisi pernapasan dan paru-paru, termasuk untuk memberikan bantuan dari sesak napas, dada sesak dan wheezing akibat asma serta kondisi lain yang dokter tentukan. Sebagai dekongestan, efedrin sering dikombinasikan dengan bahan aktif lain menjadi efedrin HCL. Obat ini juga berfungsi meningkatkan tekanan darah saat kondisi pasien memiliki hipotensi akibat anestesi. Selain itu, efedrin juga digunakan untuk meredakan narkolepsi, depresi, myasthenia gravis, dan Adams-Stokes Syndrome dengan cara yang beragam, misalnya sebagai stimulan atau vasokonstriktor.

    Dosis Efedrin

    Efedrin tersedia dalam bentuk kapsul oral dan suntikan, dengan dosis sebagai berikut:

    • Bentuk kapsul, oral, berbentuk sulfat mengandung 25 mg.
    • Larutan suntikan, berbentuk sulfat memiliki konsentrasi 50 mg/mL (1 mL).

    Pemilihan dosis bervariasi tergantung pada fungsi penggunaan dan usia pengguna. Berikut adalah ringkasan dosis efedrin menurut MIMS:

    • Anestesi spinal atau epidural yang diinduksi hipotensi:
      • Dewasa: efedrin hidroklorida mulai dari 3-6 mg hingga maksimum 30mg melalui injeksi!
      • Anak usia >12 tahun: dosis serupa dengan orang dewasa.
    • Hidung tersumbat:
      • Dewasa: mulai dari 1-2 tetes hingga maksimal 7 hari.
      • Anak usia 6-<12 tahun: semprotan 0,5% maksimum 3 hari.
      • Anak usia 12 tahun: dosis serupa dengan orang dewasa.
    • Bronkospasme:
      • Dewasa: 15-60 mg tiga kali sehari.
      • Anak usia 1-5 tahun: 15 mg tiga kali sehari.

    Aturan Pakai Efedrin

    Penting untuk mematuhi resep dokter atau anjuran pada kemasan obat ini. Anda dapat mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan, tapi jika perut terasa sakit, konsumsi bersama makanan untuk kurangi iritasi perut. Jika ada kebingungan terkait aturan pakai atau instruksi dokter, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Jangan melebihi dosis yang disarankan dan jangan gunakan lebih dari 7 hari tanpa arahan dokter. Apabila obat ini tidak lagi efektif atau ada pertanyaan lebih lanjut, konsultasi dengan dokter adalah langkah yang tepat.

    Efek Samping Efedrin

    Penggunaan efedrin bisa memberikan beberapa efek samping seperti:

    • Penglihatan yang kabur
    • Pusing dan sakit kepala
    • Detak jantung yang tidak teratur
    • Perasaan panik
    • Telinga berdenging
    • Iritasi perut
    • Tremor atau gemetaran
    • Hilangnya nafsu makan
    • Insomnia

    Efek samping ini tidak selalu terjadi dan berbeda untuk tiap individu. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping setelah menggunakan efedrin.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Efedrin

    Beberapa tindakan pencegahan perlu diperhatikan ketika menggunakan efedrin, antara lain:

    • Laporkan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap efedrin atau komponen lain.
    • Informasikan dokter mengenai obat-obat lain yang sedang dikonsumsi.
    • Diskusikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan Anda, khususnya terkait diabetes, glaukoma, dan penyakit jantung.
    • Hindari menggunakan efedrin jika Anda hamil atau sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter.
    • Perhatikan interaksi obat dengan efedrin, termasuk inhibitor MAO.

    Selalu ikuti petunjuk penggunaan obat ini atau berhenti mengonsumsi sesuai saran medis.

    Efek Efedrin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Efedrin masuk dalam kategori risiko kehamilan C oleh FDA, yang artinya penggunaannya oleh ibu hamil atau menyusui memerlukan pertimbangan manfaat dan risiko dari dokter. Pemakaian saat hamil dapat mempengaruhi detak jantung bayi dan dapat juga dikeluarkan melalui ASI. Sangat disarankan untuk menghindari efedrin atau berkonsultasi dengan dokter terkait manfaat serta risiko riil.

    Interaksi Efedrin dengan Obat Lain

    Efedrin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang mungkin berakibat pada timbulnya efek samping yang serius, antara lain:

    • Beta-blocker seperti propranolol
    • Kokain
    • Indometasin
    • Metildopa
    • MAO inhibitor seperti phenelzine
    • Linezolid
    • Obat oxytocic seperti oksitosin
    • Turunan rauwolfia seperti reserpin

    Ini bukanlah daftar lengkap dan disarankan untuk selalu memverifikasi potensi interaksi dengan dokter atau apoteker sebelum memulai atau mengubah penggunaan obat apa pun.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait