Epinefrin (Epinephrine)

    Epinefrin, dikenal pula sebagai epinephrine, merupakan suatu obat yang digunakan untuk penanganan respons alergi yang parah. Obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras dan hanya dapat diperoleh melalui resep dokter.

    Golongan obat: Antialergi, agen untuk mengatasi anafilaksis, antiasma, serta medikasi untuk syok kardiogenik dan sepsis. Merek dagang: Epinephrine, Phinev

    Apa itu Epinefrin?

    Epinefrin digunakan terutama sebagai penanganan darurat untuk reaksi alergi yang berisiko tinggi, seperti anafilaksis yang diakibatkan oleh gigitan serangga, pemaparan pada alergen tertentu dari makanan, obat, atau zat lain. Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi otot-otot di jalur pernapasan dan mengetatkan pembuluh darah. Epinephrine berperan vital dalam mengoptimalkan fungsi napas, merangsang kerja jantung, meningkatkan tekanan darah, mengatasi gatal, serta mengurangi pembengkakan di daerah wajah, bibir, dan tenggorokan.

    Dosis Epinefrin

    Epinefrin tersaji dalam bentuk suntikan dosis 1 mg/ml, yang disesuaikan berdasarkan kondisi medis spesifik.

    Untuk Asma Akut:

    • Dewasa: Dosis adalah 0,3-0,5 ml, larutan 1:1.000 untuk injeksi intramuskular atau subkutan.
    • Anak-anak: Dosis adalah 0,01 ml/kg berat badan, dengan larutan 1:1.000, tidak melebihi 0,5 ml melalui injeksi intramuskular atau subkutan.

    Untuk Syok Anafilaksis:

    • Dewasa: Mulai dari dosis 0,5 ml, larutan 1:1.000 melalui injeksi intramuskular, dengan kemungkinan pengulangan setiap 5 menit sampai gejala reda. Untuk infus, dosisnya 0,5 mg dalam larutan 5 ml, larutan 1:10.000, dititrasi sampai 100 mcg/menit.
    • Anak-anak: Dosis disesuaikan berdasarkan usia dan berat badan, standarnya adalah 10 mcg/kg.

    Aturan Pakai Epinefrin

    Penggunaan epinefrin sebaiknya dilakukan dengan cara injeksi subkutan atau intramuskular. Intravena dan aplikasi pada otot gluteus harus dihindari. Kesalahan injeksi ke tangan atau kaki dapat menyebabkan gangguan aliran darah dan mati rasa pada area tersebut. Biasanya, indikasi untuk pemberian obat ini adalah kejadian anafilaksis yang serius. Hanya tenaga medis yang berwenang, seperti dokter dan perawat yang diizinkan untuk melakukan injeksi epinefrin.

    Efek Samping Epinefrin

    Epinefrin dapat menyebabkan beberapa efek samping. Penting untuk segera menghubungi dokter jika terjadi efek samping berikut:

    • Merah, bengkak, hangat, atau nyeri di lokasi injeksi
    • Kesulitan bernapas
    • Denyut jantung berdebar kencang atau tidak teratur
    • Mual dan muntah
    • Banyak berkeringat
    • Pusing
    • Gugup, cemas, atau gelisah
    • Kelemahan
    • Pucat
    • Sakit kepala
    • Getaran atau gemetar yang tidak terkontrol

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Epinefrin

    Perhatikan hal-hal berikut ini sebelum melakukan injeksi epinefrin:

    • Informasikan riwayat alergi pada epinefrin, obat lain, sulfit, atau komponen obat ini kepada dokter.
    • Beritahu dokter tentang rencana kehamilan, keadaan hamil, menyusui, atau riwayat medis antara lain:
      • Nyeri dada
      • Detak jantung tidak teratur
      • Tekanan darah tinggi
      • Penyakit jantung
      • Diabetes
      • Asma
      • Hipertiroid
      • Tumor kelenjar adrenal
      • Asidosis
      • Dehidrasi
      • Depresi atau kondisi mental lainnya
      • Penyakit Parkinson

    Efek Epinefrin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan epinefrin pada saat kehamilan diperkenankan dengan batasan tertentu. Hindari aplikasi obat selama proses persalinan dan apabila tekanan darah ibu melebihi 130/80 mmHg. Mengenai ibu yang menyusui, belum terdapat cukup informasi tentang efek epinefrin dalam ASI. Meski obat ini memiliki waktu tinggal yang singkat di tubuh, injeksi epinefrin melalui infus dapat mempengaruhi produksi ASI.

    Interaksi Epinefrin dengan Obat Lain

    Epinefrin dapat berinteraksi dengan jenis obat-obatan berikut ini:

    • Obat asma (misalnya albuterol, budesonid/formoterol)
    • Antidepresan
    • Obat batuk dan alergi seperti prometazin
    • Obat untuk masalah tiroid
    • Obat terkait dengan jantung dan tekanan darah
    • Obat sakit kepala jenis ergot (contoh: dihidroergotamin, ergotamin, ergonovin, metilergonovin)

    Ini penting untuk selalu mendiskusikan dengan dokter sebelum menerima epinefrin mengenai obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait