Etravirine

    Etravirine merupakan sebuah zat aktif yang dipakai untuk mengendalikan infeksi virus HIV. Obat ini efektif jika digabungkan dengan antiviral lain, seperti nevirapine, untuk meningkatkan efektivitasnya. Etravirine berfungsi dengan mengganggu proses replikasi virus, melambatkan pertumbuhannya, dan memberikan kesempatan bagi sistem imun untuk bertindak lebih efektif. Meski Etravirine tidak mampu menyembuhkan HIV, ia dapat mencegah komplikasi berbahaya yang terkait dengan infeksi HIV/AIDS.

    Golongan obat: non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) Merek dagang: Intelence

    Apa itu Etravirine?

    Etravirine merupakan salah satu jenis obat antiviral khusus yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Obat ini bekerja dengan cara berikatan dan menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase virus, sehingga menghentikan replikasi RNA dan DNA milik virus HIV. Ini membantu untuk menunda perkembangan HIV dan meminimalisir risiko terjadinya komplikasi serius sebagai akibat dari infeksi HIV/AIDS, seperti infeksi oportunistik dan berbagai jenis kanker yang terkait dengan HIV/AIDS.

    Dosis Etravirine

    Pemberian Etravirine harus sesuai dengan petunjuk dokter dan dosisnya tergantung pada usia serta berat badan pasien. Berikut ini adalah dosis umum Etravirine:

    • Dewasa: 200 mg dua kali sehari.
    • Anak berusia lebih dari 6 tahun dengan berat badan antara 16—<20 kg: 100 mg dua kali sehari.
    • Anak berusia lebih dari 6 tahun dengan berat badan antara 20—<25 kg: 125 mg dua kali sehari.
    • Anak berusia lebih dari 6 tahun dengan berat badan antara 25—<30 kg: 150 mg dua kali sehari.
    • Anak berusia lebih dari 6 tahun dengan berat badan 30 kg atau lebih: 200 mg dua kali sehari.

    Aturan Pakai Etravirine

    Etravirine dibutuhkan agar dikonsumsi sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter anda. Minum obat ini pascamakan dan harus ditelan secara utuh bersama segelas air putih tanpa mengunyah, membelah, atau menghancurkan tablet. Bila diperlukan, tablet dapat dipecah dan dicampur dengan air putih hingga larut sebelum diminum. Disarankan untuk meminum obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh. Jika lupa minum, segera konsumsi kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah mendekat.

    Efek Samping Etravirine

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi Etravirine antara lain:

    • Rasa mual atau ingin muntah
    • Diare
    • Nyeri perut
    • Pusing
    • Peningkatan lemak pada area perut, dada, dan pinggang
    • Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki

    Hubungi dokter jika efek samping dirasakan semakin parah atau tidak mereda. Selain itu, jika sistem imun anda mulai menyerang sel-sel sehat atau mengalami gejala komplikasi serius setelah konsumsi Etravirine, sangat penting untuk mencari perawatan medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Etravirine

    Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum memulai penggunaan Etravirine, seperti:

    • Pastikan Anda tidak alergi terhadap Etravirine.
    • Informasikan dokter tentang obat, herbal, atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
    • Beritahukan dokter apabila Anda memiliki riwayat masalah hati, hepatitis B atau C, atau porfiria.
    • Diskusikan dengan dokter jika bersangkutan dengan kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan.
    • Sampaikan kepada dokter sebelum menjalani prosedur medis jika sedang mengonsumsi Etravirine.
    • Waspadai gejala overdosis, alergi obat, atau efek samping serius, dan segera hubungi dokter.

    Efek Etravirine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Meskipun belum ada studi pada wanita hamil yang menegaskan keamanan Etravirine, hewan percobaan tidak menunjukkan risiko terhadap janin. Namun, zat ini dapat masuk ke dalam ASI sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu yang menyusui. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan Etravirine selama kehamilan dan menyusui.

    Interaksi Etravirine dengan Obat Lain

    Etravirine dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, yang dapat mengubah efektivitas atau menimbulkan efek samping, seperti:

    • Menurunnya kadar antiviral indinavir, antijamur seperti ketoconazole, serta obat-obatan golongan antiaritmia di dalam darah.
    • Meningkatkan risiko perdarahan ketika dikombinasikan dengan warfarin.
    • Meningkatkan kadar diazepam atau digoxin dalam darah.
    • Menurunnya kadar Etravirine dalam darah jika digunakan bersama carbamazepine, phenobarbital, atau macrolides seperti erythromycin.

    Penting untuk menyimpan sebuah daftar obat yang sedang dikonsumsi dan memberitahukannya pada dokter untuk menyesuaikan pengobatan dan menghindari interaksi yang dapat berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait