Everolimus

    Everolimus merupakan suatu obat yang digunakan untuk mencegah penolakan oleh tubuh pasca transplantasi organ. Obat ini juga diberikan untuk pengobatan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, ginjal, tumor neuroendokrin lanjutan, atau astrocytoma sel raksasa subependimal.

    Golongan obat: imunosupresan Merek dagang: Afinitor, Certican

    Apa itu Everolimus?

    Everolimus adalah sebuah komponen farmaseutikal yang bertugas sebagai penghambat enzim mammalian target of rapamycin (mTOR), yang penting untuk mengendalikan pertumbuhan sel. Berkat mekanisme kerja tersebut, Everolimus efektif sebagai agen imunosupresan yang mengurangi risiko penolakan setelah transplantasi organ dan sebagai terapi penghambat pertumbuhan sel kanker.

    Dosis Everolimus

    Penyesuaian dosis Everolimus ditentukan berdasarkan kondisi medis, umur, dan respons penderita terhadap obat. Dosis pencegahan penolakan organ setelah transplantasi ginjal atau jantung pada dewasa biasanya dimulai dari 0,75 mg dua kali sehari. Untuk pencegahan penolakan setelah transplantasi hati, dosis awalnya adalah 1 mg dua kali sehari sepanjang 12 bulan. Sementara itu, pengobatan untuk beberapa jenis kanker serta kondisi yang berkaitan dengan tuberous sclerosis complex (TSC) mungkin memerlukan dosis yang berbeda, dibedakan pula antara dosis untuk dewasa dan anak-anak.

    Aturan Pakai Everolimus

    Konsumsi everolimus sesuai arahan dokter dan perhatikan instruksi pada kemasan. Penting untuk meminumnya secara rutin pada jam yang sama setiap harinya, dapat ditelan sebelum atau setelah makan dengan air putih tanpa dikunyah. Jika ada kesulitan menelan, dapat dicampur dengan air. Apabila terlupa, konsumsi sesegera mungkin kecuali waktunya berdekatan dengan dosis selanjutnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara regular dan hindari konsumsi grapefruit. Simpan di tempat yang sejuk dan terlindungi dari cahaya.

    Efek Samping Everolimus

    Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi everolimus mencakup:

    • Mual atau muntah
    • Nyeri perut
    • Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit
    • Sakit kepala atau pusing
    • Mulut kering atau sariawan Efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera termasuk reaksi alergi, masalah paru-paru, infeksi, pembengkakan, luka yang lambat sembuh, penurunan libido, serta perdarahan atau memar yang tidak normal.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Everolimus

    Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan everolimus diantaranya:

    • Pastikan tidak alergi terhadap obat ini atau obat sejenis
    • Berikan informasi tentang kondisi kesehatan Anda seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit infeksi
    • Hindari kontak dengan seseorang yang terinfeksi penyakit menular
    • Konsultasikan dengan dokter sebelum vaksinasi saat mengonsumsi obat ini
    • Lindungi kulit dari sinar matahari langsung
    • Gunakan kontrasepsi yang efektif saat pengobatan
    • Segera temui dokter jika mengalami efek samping berat atau overdosis

    Efek Everolimus untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Everolimus masuk dalam kategori D, artinya risiko pada janin manusia terbukti ada tetapi manfaatnya mungkin lebih besar dibandingkan risikonya. Efek obat ini pada ASI belum diketahui dengan pasti. Penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui memerlukan pertimbangan dan konsultasi dokter.

    Interaksi Everolimus dengan Obat Lain

    Interaksi yang dapat terjadi saat menggunakan everolimus bersamaan dengan obat lain meliputi:

    • Pengaruh terhadap efektivitas vaksin
    • Risiko angioedema dengan ACE inhibitor
    • Risiko sindrom rhabdomyolysis dengan simvastatin atau obat lainnya
    • Perubahan kadar everolimus di dalam darah dengan ketoconazole
    • Efektivitas everolimus turun dengan rifampicin
    • Risiko terjadi gangguan ginjal dengan ciclosporin
    • Risiko infeksi serius dengan thymoglobulin Catatlah semua jenis obat yang Anda konsumsi dan informasikan kepada dokter Anda.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait